Adobe Audition
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang udah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara. Dengan Adobe udition Anda dapat merekam suara, memperbaiki kualitas suara, menambahkan berbagai efek suara, dan menggabungkan dengan berbagai track suara menjadi satu track, dan menyimpannya dalam berbagai format. Adobe Audition banyak digunakan oleh musician recording master, demo cd, produser atau programing stasiun radio. Secara umum Adobe Audition memiliki dua lingkungan yaitu Edit View and Multitrack. View. Edit View sesuai namanya ditujukan terutama untuk menangani editing satu waveform saja pada satu saat. Sementara Multitrack View dapat menangani beberapa waveform sekaligus pada beberapa track. Anda dapat menggunakan kedua lingkungan ini secara bergantian pada tampilan terpisah.
Tampilan adobe audition :
ada menu apa aja sich di'adobe audition,..??' nah ini jawabannya,...
ada menu apa aja sich di'adobe audition,..??' nah ini jawabannya,...
3D MAX
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
3D MAX adalah program modeling dan rendering yang dapat di gunakan sebagai alat bantu untuk membuat pisualisasi arsitektural, saat ini terdapat beberapa versi 3d max antara lain :
Versi 6,7,8,9,10,11
User inter face ( tampilan wajah )
1. Menu bar
Berfungsi untuk menu utama program yang terdiri dari menu-menu turunan, semua perintah di 3d max dapat di axes lewat sini
2. Window / crossing selection toogle
Toogle antara perintah window atau crossing
3. Snap tools
Berbagai macam fungsi snap
4. Command panel
Yang terdiri dari create, modify, hierarchy motion, display dan utilities
5. Object categoris
Turunan dari command panels
6. Rollout
Turunan dari object categories
7. Active viewport
Daerah kerja yang di bagi berdasarkan sudut pandang
8. Viewport navigation controls
Fungsi-fungsi modifikasi viewport, pan, dan zoom
9. Animation playback controls
Fungsi control animasi 10. Animation keying controls Fungsi kayframe animasi
11.Absolute/ relative coordinate toogle and coordinate display
Fungsi tampilan koordinat object
12. Max script mini-listener
Command line untuk memasukan perintah dalam max scrip
13. Track bar
14. Time slider
15. Main toolbar
Toolbar pertama yang berisi tombol-tombol yang sering di akses
User inter face ( tampilan wajah )
1. Menu bar
Berfungsi untuk menu utama program yang terdiri dari menu-menu turunan, semua perintah di 3d max dapat di axes lewat sini
2. Window / crossing selection toogle
Toogle antara perintah window atau crossing
3. Snap tools
Berbagai macam fungsi snap
4. Command panel
Yang terdiri dari create, modify, hierarchy motion, display dan utilities
5. Object categoris
Turunan dari command panels
6. Rollout
Turunan dari object categories
7. Active viewport
Daerah kerja yang di bagi berdasarkan sudut pandang
8. Viewport navigation controls
Fungsi-fungsi modifikasi viewport, pan, dan zoom
9. Animation playback controls
Fungsi control animasi 10. Animation keying controls Fungsi kayframe animasi
11.Absolute/ relative coordinate toogle and coordinate display
Fungsi tampilan koordinat object
12. Max script mini-listener
Command line untuk memasukan perintah dalam max scrip
13. Track bar
14. Time slider
15. Main toolbar
Toolbar pertama yang berisi tombol-tombol yang sering di akses
Efek Volume Light 3D - Sorot Lampu
Baiklah kita mulai saja membuat efek Volume Light 3D
1. Sebagai langkah awal, kita akan membuat objek lantai yang dibuat dengan menggunakan objek Plane.
2. Buat objek Plane pada viewport Top.
3. Pastikan objek Plane yang Anda buat barusan, masih dalam keadaan terpilih, kemudian buka tab Modify ,Atur !!'
4. Buka Material Editor dengan menekan tombol M dikeyboard. Pilih salah satu slot material dan biarkan dengan warna default.
5. Pastikan objek Plane yang baru Anda buat sebelumnya tetap dalam keadaan terpilih, lalu klik tombol Assign Material to Selection Tombol ini berfungsi untuk memasukkan warna/material ke objek terpilih.
6. Sekarang kita akan membuat objek Text. Ikuti petunjuk gambar dibawah.
7. Klik sekali pada viewport Front untuk membuat objek Text.
8. Buka tab Modify dan atur.
9. Masih pada tab Modify, klik Modifier List dan berikan Modifier Extrude
10. Atur Amount = 2. Ini adalah parameter ketebalan dari Modifier Extrude.
11. Tekan tombol M di keyboard kembali dan pilih slot material yang kosong. Anda beri warna hijau lemon atau warna kesukaan Anda yang lainnya. Masukkan ke objek Text yang telah Anda buat sebelumnya. Cara memasukkan warna ke objek sama seperti ketika Anda memasukkan warna ke objek Plane pada langkah sebelumnya.
12. Sekarang kita akan membuat efek lampunya. Kita akan menggunakan Target Spot.
13. Buat pada viewport Front,
14. Buka tab Modify dan aktifkan Shadow On.
15. Atur juga parameter seperti gambar berikut. Parameter ini berfungsi untuk mengecilkan besaran dari Target Spot.
16. Posisi di viewport Perspective
17. Lakukan Render untuk melihat hasilnya sementara.
18. Klik tombol Render.
19. Tutup jendela Render. Pastikan Target Spot yang telah Anda buat masih terpilih dan pada tab Modify, klik tombol Add. Tombol ini berfungsi untuk menambahkan efek Volume Light.
21. Pilih Volume Light dan klik tombol OK.
22. Klik tulisan Volume Light dan klik tombol Setup.
23. Akan terbuka jendela Environment and Effects. Kurangi parameter Density = 3. Density adalah kepekatan dari cahaya. Biarkan parameter yang lain dalam keadaan default.
24. Selanjutnya kita akan menambahkan efek gambar untuk efek volume light-nya. Pada tab Modify, buka rollout Advanced Effects dan klik tombol None.
25. Klik ganda Bitmap.
dan klik tombol Open.
27. Atur viewport dengan tombol-tombol navigasi.
28. Anda atur sehingga posisi tampilan viewport Perspective.
29. Lakukan Render kembali. Dan Anda lihat hasil Render akhirnya.
30. Anda juga dapat bereksperimen dengan mengatur posisi Text dengan tombol Select and Move. Atur juga ketebalan Modifier Extrude, nilai Density dan sebagainya untuk mendapatkan variasi dari tampilan Render-nya.
hasil'Nya,..:
Selamat mencoba.
Tutorial ini diarsipkan di ilmugrafis pada kategori 3DS Max
Semoga bermanfaat. Salam.
Corel Draw
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
CorelDraw adalah editor grafik vektor yang dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi terakhirnya versi 15 yang dinamai X5 dirilis pada tanggal 23 Februari 2008. Corel Draw pada awalnya dikembangkan untuk dijalankan pada sistem operasi Windows 2000 dan yang lebih baru. Versi Corel Draw untuk Linux dan Mac OS pernah dikembangkan, tetapi dihentikan karena tingkat penjualannya rendah.
Versi CorelDRAW X5 memiliki tampilan baru serta beberapa aplikasi baru yang tidak ada pada CorelDRAW versi sebelumnya. Beberapa aplikasi terbaru yang ada, di antaranya Quick Start, Table, Smart Drawing Tool, Save as Template, dan lain sebagainya.
CorelDraw 12 merupakan salah satu software desain grafis yang sangat terkenal. Berbagai fasilitas untuk mendesain tersedia di sini sehingga memudahkan para penggunanya untuk memanfaatkannya. CorelDraw 12 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membuat brosur, membuat pamphlet, surat undangan, majalah, brosur dan cover buku yang menarik.
Tutorial membuat USB dengan Corel Draw
Membuat USB Flash Disk dengan CorelDRAW
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
Langkah 1
Buka Program Coreldraw dan Pilih NEW
Buat 2 Buah lingkaran dan 1 Kotak pada kertas kerja CorelDRAW
Lalu Gabungkan sehingga saling berdempetan
Kemudain tekan CTRL + A untuk menyeleksi semua bangun dan Gunakan Weld untuk menggabungkan, Hasilnya:
Akan terbentuk bangun seperti kapsul obat...
Langkah 2
Pada bangun tersebut tekan F12
Sekarang berikan Efek Transparacy
Tekan [+] untuk menggandakan bangun terbebut dan warnai dengan warna putih:
Lalu gunakan Interactive Transparency Tool, kemudian gunakan No Outline untuk membuang garis border bangun
Sehingga hasilnya seperti ini:
Kemudian Tekan [CTRL] + [A] dan [CTRL] + [G] untuk Group
Langkah 3
Sebelum memecah bangun tersebut sebaiknya gandakan dulu bangun tersebut
Pecah keduanya sehingga membentuk seperti ini, disini saya menggunakan Trim
Caranya buat Kotak dan letakkan di bangun flash diks tersebut lalu seleksi keduanya dan tekan Trim
Sebelum di Trim
Setelah di Trim
Nah... Sekarang tinggal menghapus kotak bantuan Trim
lalu dekatkan keduanya, hehehe... jodohkan...
Kayak kapsul Obat Nih...
Langkah 4
Tambahkan Berbagai Assesoris seperti kotak pada USB Lalu Kemudian
Nah kalo gini udah mirip FLASH Disk
Langkah 5
Warnai.... Caranya seperti Langkah 2
Jika kesulitan langsung aja gunakan color pallete dan warnai dengan warna hitam dan abu-abu
Hasilnya (dengan Langkah 2):
Untuk yang masih pemula bisa menggunakan Corol Pallete
Hasilnya (dengan Langkah biasa... Color Pallete):
Langkah 6
Tambahkan hiasan dan kata - kata agar tampak jelas seperti sebuah Flash Disk,
untuk tali gunakan Pen Tool
Hehehe... Selamat Anda telah memproduksi sebuah FLAHS DISK!!!
Hargai Hasil Karya ANAK NEGERI... Made in Indonesia
Jika anda punya sedikit waktu luang maka tidak ada salahnya mengedit dan memperbaiki serta menambahkan efek2 yang lainnya...
SEMOGA BERMANFAAT
PROGRAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
Di Indonesia pemanfaatan teknologi komunikasi bagi dunia pendidikan baru dirintis sejak tahun 60-an yang ditandai dengan serangkaian pengkajian untuk masalah tersebut. Kesimpulan yang dihasilkan pada umumnya menyatakan dimungkinkannya pencapaian sasaran pendidikan melalui pengembangan teknologi komunikasi pendidikan, termasuk didalamnya siaran radio dan televisi.
Perlu dicatat bahwa pada akhir tahun 1971 mulai diadakan semacam percobaan atau eksperimen siaran radio (belum televisi) pendidikan pada empat propinsi sekaligus dengan tujuan yang berbeda. Di Jawa Tengah untuk peningkatan pengetahuan guru-guru SD, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertujuan guna meningkatkan efektivitas pelajaran SD dan SMP, di Irian Jaya dalam rangka memberi peluang atau kesempatan bagi guru-guru SD untuk memperoleh ijazah SPG, dan di DKI Jakarta bertujuan untuk membantu mengembangkan Proyek Pembaharuan Kurikulum dan Metode Mengajar.
Pada tanggal 7 September 1973 diterbitkan SKB antara Ketua Badan Pengembangan Pendidikan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) dengan Direktorat Jenderal Radio, Televisi, dan Film (Departemen Penerangan) mengenai kerja sama penyelenggaraan siaran pendidikan (siaran sekolah).
Bahwa pemerintah, di dalam hal ini Depdikbud, sangat berkepentingan terhadap pemanfaatan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan kiranya memang tidak diragukan. Depdikbud sendiri dalam struktur birokrasinya mempunyai pusat pengembangan untuk kepentingan tersebut yang dikoordinasi oleh Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Dikbud). Pada sisi yang lain pihak swasta pun dalam perkembangannya menaruh perhatian pada pemanfaatan teknologi komunikasi tersebut. Sampai saat ini setidak-tidaknya ada tiga program besar tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan di Indonesia, masing-masing adalah program SMP Terbuka (SMPT), program Universitas Terbuka (UT), serta program Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).
Secara konseptual SMPT dikembangkan untuk mempertinggi daya tampung SLTP sekaligus meratakan pelayanan pendidikan dasar. Pada waktu SMPT dicanangkan di tahun 70-an yang lalu daya tampung SLTP masih sangat rendah.
Jasa teknologi komunikasi, di dalam hal ini modul dan program audio, dimanfaatkan untuk mensukseskan SMPT. Siswa tidak perlu mengikuti pelajaran secara reguler akan tetapi cukup memanfaatkan media yang ada. Pada akhir program siswa SMPT diperkenankan mengikuti evaluasi atau ujian akhir bersama-sama dengan siswa-siswa SMP reguler. Materi soal evaluasi akhir dan kriteria kelulusannya pun sama sehingga “nilai” sertifikat SMPT tidak berbeda dengan sertifikat SMP reguler.
Salah satu hasil evaluasi terhadap program SMPT dinyatakan sebagai “tidak mengecewakan”; adapun indikatornya antara lain pada tingkat kelulusan, kemandirian serta kelanjutan studi para lulusan SMPT.
Berbeda dengan SMPT, UT secara konseptual didisain pada awalnya untuk menampung “ledakan” lulusan SLTA, terutama SMU. Perguruan tinggi reguler, PTN, PTS dan PTK, terbukti tidak mampu menampung lulusan SLTA secara keseluruhan; dan akhirnya UT dijadikan pilihan.
Semula UT berhasil menampung sekitar 70.000 mahasiswa baru dalam sekali angkatan. Pada saat ini belum ada satupun perguruan tinggi yang sanggup menampung mahasiswa TPI yang didirikan 23 Januari 1991 bertujuan untuk menyajikan program-program yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah, SLTP, SMU dan pendidikan di luar sekolah. Misi TPI membantu mewujudkan hak seluruh warga negara Indonesia guna memperoleh pengajaran. Misi TPI ini lalu dideskripsi pada berbagai paket siaran yang komposisinya: siaran berita 12,50%, pendidikan sekolah 16,60%, pendidikan luar sekolah 16,60%, hiburan 31,90%, siaran niaga 20,00%, dan acara penunjang 2,40%.
Kehadiran TPI sekaligus merupakan manifestasi kepedulian swasta untuk memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan. Perkembangan TPI cukup konstruktif kalau dilihat dari jumlah jam siaran dan mutu penyajian program; namun berbagai keluhan masih sering dikomunikasikan masyarakat kepada penyelenggara TPI, antara lain menyangkut waktu siaran, misi siaran, kesesuaian program, segmentasi dan sebagainya.
Program yang tadinya dirancang oleh TPI sebaiknya disiarkan saja pada TVRI regional sehingga masing-masing “daerah” bisa menyesuaikan waktu (WIT, WITA, WIB) dan “local content” (pendidikan yang paling relevan untuk daerah itu). Bantuan keuangan semakin diperbesar untuk provinsi. Bisa juga tiap sekolah diberi paket video pendidikan mata pelajaran inti yang distandardisasikan misalnya matematika, budipekerti, bahasa (Indonesia, Cina, Inggris).
Multimedia Untuk Pendidikan
Diposting oleh
ILmu Multimedia Chepy
0
komentar
Fakta-fakta yang menonjol menyangkut penggunaan multimedia untuk pendidikan sebagai berikut:
1. Kemajuan perkembangan teknologi dan informasi menuntut pendidikan tidak terbatas pada pemanfaatan sarana pendidikan (guru, buku pelajaran, dan lainnya), tetapi juga menggunakan media komunikasi berupa radio, televisi, VCD, OHP, komputer, internet, dan sebagainya. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih cenderung belum memanfaatkan sarana tersebut di atas secara optimal, karena antara lain persediaan dana belum mencukupi.
2. Dalam menghadapi era globalisasi pada abad ke-21, diperlukan sumber daya manusia yang tidak hanya terdidik, tetapi juga dituntut untuk mampu menguasai dan memanfaatkan berbagai multimedia. Sementara itu, tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang multimedia masih sangat terbatas, khususnya untuk wilayah perbatasan dan terpencil.
3. Pemanfaatan multimedia dalam proses pendidikan berpotensi menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai tempat dengan mutu yang sama.
4. Walaupun pemerintah sudah mencanangkan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun sejak tahun 1994, namun pada kenyataannya, angka partisipasi sekolah usia 7-15 tahun belum mencapai target yang diharapkan. Kini, masih terdapat disparitas mutu pendidikan antar daerah.
5. Untuk penduduk usia sekolah sampai dengan SLTP yang lahiriah dan akibat kondisi setempat belum mengenyam pendidikan, pemerintah masih belum mampu memberikan pelayanan pendidikan secara memadai. Sementara itu peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih sangat terbatas.
6. Kepadatan kurikulum sering dijadikan alasan untuk tidak beranjak dari cara mengajar yang lama. Daya serap siswa terhadap kurikulum membuat guru tidak percaya kepada potensi multimedia. Akibatnya multimedia tidak dianggap sebagai bantuan tetapi sebagai beban.
7. Ada kecemburuan profesi pada para guru/instruktur dengan masuknya multimedia di sekolah/kelas. Perasaan takut tersaingi ini (diam-diam) menimbulkan sikap kurang mau menerima kehadiran “barang baru” tersebut.
8. Adanya ketakutan pada teknologi (technophobia). Ketakutan ini menyebabkan siswa atau bahkan guru tidak mau/berani menggunakan sumber belajar yang baru. Ketakutan ini bersumber dari belum dikuasainya cara pemanfaatan teknologi tersebut.
9. Sikap pimpinan banyak menentukan pemanfaatan multimedia di lembaga pendidikan. Sikap yang positif akan menunjang berkembangnya multimedia di lembaga tersebut.
10. Dukungan formal dari atasan langsung juga menentukan digunakan tidaknya program multimedia di lapangan. Masyarakat kita masih memerlukan adanya authority decision making. Oleh karena itu petunjuk atau himbauan atau bahkan instruksi dari pimpinan sangat menentukan keberhasilan upaya ini.
11. Pujian-pujian yang sangat minim kepada anak didik membuat mereka merasa tidak mendapat penghargaan (reward). Disarankan agar guru-guru lebih sering memberikan pujian kepada anak SD tingkat 1 sampai dengan 4. Pujian tersebut dapat disampaikan secara terbuka melalui multimedia sekiranya prestasi “(achievement)” tersebut cukup bermakna.
.
Langganan:
Postingan (Atom)